Friday, February 12, 2010

Input Data(X,Y) Hasil Digitasi GPS Ke ArcView

Mau ngerjain PA masih sering mentok, kadang moodnya baik kadang-kadang jadi buruk. Dari pada diem saja saya memutuskan untuk melanjutkan  menulis tentang Peta & ArcView.

Apabila kita melakukan survei lapangan pada suatu lokasi tertentu menggunakan GPS (Global Position System) untuk mencatat koordinat lokasi tersebut, maka kita dapat memetakan data tersebut pada ArcView.
Berikut saya tampilkan satu contoh pendataan objek-objek perkebunan di Kab.Blitar. Pada pendataan tersebut dicatat, komoditas perkebunan, nama dan alamat perkebunan, serta koordinat geografis perkebunan dengan GPS. Salah satu tujuan dari survei ini adalah untuk pemetaan perkebunan Kab Blitar yang kebetulan saya gunakan untuk Proyek Akhir/Skripsi.
Agar data hasil digitasi menggunakan GPS dapat di input ke perangkat lunak ArcView ikutilah prosedur di bawah ini :
1.    Konversi data koordinat hasil GPS menggunakan perangkat “GEOUTM”
 
Dari data diatas yang perlu dikonversi adalah koordinat S & E.
Langkah konversi dengan tools “GEOUTM”:
a.    Tulis kembali koordinat S & E pada notepad(Editor) dengan format sebagai berikut :
 
a.    Simpan notepad dengan nama yang mudah anda ingat (contoh “p.txt”) pada direktori misalnya D:\, hal ini agar memudahkan anda sewaktu proses konversi
b.    Jalankan tools TransPro -> “GEOUTM” -> Internasional 1909->Pemilihan Titik(Selatan Timur)-> File, Lalu input Seperti Dibawah ini
                    Direktori    :D:\
                    File Input   :p.txt
                    File Output  :p1.txt
Jika proses konversi sukses maka anda akan mendapatkan file “pp.txt” pada direktori D:\, koordinat hasil konversi inilah yang nantinya akan diinput pada ArcView. Contoh data hasil konversi 

  Dari file diatas maka Koordinat UTM Easting akan menjadi titik X, dan Koordinat UTM  Northing akan menjadi titik Y. Proses konversi pada tools “GEOUTM” selesai.
2.    Menyiapkan data dengan tools M-Office Excel(2007)
     Perlu dilakukan proses prepare data pada tools M-Office Excel(2007), hal ini agar proses  input data ke tabel ArcView menjadi lebih mudah.
a.    Siapkan data yang telah terkumpul , lalu buat seperti berikut:

b.    Simpan data perkebunan diatas dengan format “Text(Tab delimited)” atau .dbf, beri nama misalnya “Perkebunan”.
3.    Input tabel perkebunan pada tools ArcView
Langkah-langkah:
a.    Buka ArcView Gis3.3 : File->New Project
b.    Klik Tables->Add
Akan muncul windows “Add table” pada “list Files of Type:” Pilih “Delimited Text(*.txt)”, lalu pilih direktori tempat anda menyimpan file “Perkebunan.txt” yg tadi dibuat dan klik “OK”.
 
c.    Maka akan tampil tabel sebagai berikut :

d.    Langkah selanjutnya, buat satu View untuk menampilkan data tersebut.
Klik Views-> New, Tampil Windows “View1”
 
e.    Pada poisi View1 sedang aktif, klik menu View - Add Event Theme. Isikan nama tabel yang akan dipetakan dan tentukan pula field mana yang mengandung informasi koordinat X dan Y.
 
f.    Klik “OK”, data spasial yang dibuatkan oleh ArcView adalah data tipe titik. Di bawah ini disajikan sebaran titik objek perkebunan tersebut sesuai dengan koordinatnya.

g.    Kita dapat menggabungkan data tersebut dengan data ArcView yang lain, contohnya dengan peta yang saya buat di tutorial sebelumnya(Add Themes): 


h.    Agar layer kebunq.txt diatas dapat digunakan dalam lingkungan ESRI maka kita dapat mengkonversinya menjadi file .shp, klik layer “kebunq.txt” -> Open Theme Table , Pilih semua data yang pada tabel tekan “Shift” lalu klik tiap data. Minimaze table
i.    Klik Theme->Convert to Shapefile, Muncul dialog dimana file akan disimpan klik “OK” :

k.    Klik “Yes” pada dialog berikut “Convert to Shapefile”
j.    File kebunq.shp telah berhasil dibuat, dan siap untuk diedit/explore lebih jauh
Sumber :
      -  Teman-teman GISER 06(Laras,Dedy)
-       Proses coba2 penulis :-p

SMS Lucu Dari Teman Lama ...

Waktu Sd (Di Pedalaman Kal-Tim Gan ...) aku punya temen, yang yach agak nyebelin se. Biasalah anak2 kadang kan suka ada yang bandel, e e e m m m suka ngejek dan sebagainya, tapi dia punya selera humor gtu dech. Saking lamanya tak bersua, ambo jadi lupa ma tuk anak. Sampai dia smsin aku hari ini, dengan menyebutkan identitas diri dsb baru lah memoriku tentangnya samar-samar terbuka.
Salah satu isi smsnya ke aku hari ini ... beg beg beg begini :
 
 
 
PRIMBON JOWO
NATE KONDO ....
Lek Ndunyo ki wes ciloko, contone...
Akeh prawan dadi RONDO...
Akeh RONDO...
Lahirne POTRO
Akeh PUTRO sing wani karo WONG TUO...
Nok Masjid ra tau di SOBO nek di jak IBADAH mesti semoyo
Seng meneng berarti RUMONGSO seng Nguyu berarti KULINO ...?
Wis ndang TOBATO mumpung durung ditumpakne KERETO JOWO
Sing Rodane rupo menungso 
Yen Nyemplung NEROKO jo LALI hp ne diGOWO
SuPOYO iso kabari KONCO2 ....

Just Selingan aja ...
Moga bisa membuat sedikit tersenyum yang membaca ...
Eits2 kalo yang mau ngamuk, ditahan ya?
Ni kan cuma Joks ...Okeh!!!

Tuesday, February 9, 2010

Edit peta poligon(shp file) dengan ArcView Gis 3.3

Buat teman-teman yang lagi belajar pemetaan, entah buat tugas kuliah, kantor ataupun skripsi & proyek akhir, aku mau berbagi cara edit peta poligon(shp file) dengan ArcView Gis 3.3.
Edit peta poligon(shp file) dengan ArcView Gis 3.3 dilakukan ketika teman-teman hanya membutuhkan poligon daerah tertentu dari suatu peta, syaratnya shp file harus berbentuk poligon bukan polyline atau lainnya.
Saya asumsikan bahwa teman-teman yang membaca tutorial ini telah memiliki dasar pengetahuan mengenai penggunaan  ArcView Gis 3.3.
Langkah-langkah editing :
1.    Masuk ke ArcView Gis 3.3: Start->All Program ->ESRI->ArcView Gis 3.3-> ArcView Gis 3.3 
 
2.    Klik “Yes” untuk memilih data yang hendak di edit 
 
3.  Pilih data yang hendak di edit dari media penyimpan anda, lalu klik “OK”
 
4.   Pada contoh saya menggunakan peta kabupaten Blitar, dari keselurah kecamatan nantinya kita hanya akan menggunakan 5 kecamatan.
 
5.    Untuk proses editing klik Theme->Start Editing.
Setelah mode Editing berjalan double klik layer Kecamatan.shp lalu pilih menu “Selected Feature” (Ditunjukkan oleh panah).
 
6.    Karena kita hanya akan menyisakan 5 kecamatan yg dibutuhkan maka “Delete” poligon kecamatan yg tidak dibutuhkan, caranya dengan klik poligon yg tidak dibutuhkan lalu klik tombol “Delete” pada keyboard anda. 
 
7.    Lakukan pada semua poligon, sampai didapatkan 5 kecamatan yg diinginkan. Contoh saya menyisakan 5 poligon seperti berikut :
 
8.    Agar setiap poligon dari 5 kecamatan di atas memiliki warna yang berbeda, double klik pada layer -> tampil windows Legend Editor (Ubah legend Type=Unique Value dan Values Field=Kecamatan) -> double klik pada tiap Symbol, pilih warna sesuai keinginan pada windows “Color”.
 
9.    Setelah semua proses dilakukan, klik Theme->Stop Editing
 
10.    Save pada media penyimpan anda, untuk lebih aman lakukan “Save As project” hal ini dilakukan agar data-data anda yang lama tidak terreplace.
 
11.    Berikut hasil dari latihan kita.
 
Spesial thanks to Laras yang uda sabar membantuku ... jangan bosen-bosen ya ras. Supaya blog ku ini slalu terupdate dengan ilmu Gis baru, Amin.